Rabu, 08 Mei 2013

Kamis, 04 Februari 2010

PESANKU

Wasiat dariku untuk kaum muslimin Saudaraku, ingatlah MATI….
Sesungguhnya Dia adalah janji yang ditepati Tapi mengapa kau tak pernah peduli Engkau lebih memilih dunia yang hina ini… Dalam doa kau meminta khusnul Khotimah Tapi pandanganmu akan dunia tak terarah Kau masih mencari dunia yang belum terjamah Sehingga lupa keinginanmu meraih Jannah… Setiap nafsu yang kau hembuskan dalam hidupmu Tak terpuaskan walau dua gunung emas mengelilingimu Hingga kau tertidur dalam pelukan hangat istrimu Dan kau terbuai dalam angan dan mimpi indahmu… Gelap matamu akan nasib di akhirat nanti Ketika ditanya apa yang kau kerjakan selama ini Ketika ditanya apa yang kau kerjakan selama ini Ketika ditanya apa yang kau kerjakan selama ini… Nanti kau akan ditanya sendiri-sendiri Kau pun tidak akan dapat melarikan diri Dari panas dan teriknya matahari Dari Dosa-Dosa yang kau lakukan setiap hari Saudaraku, ingatlah MATI…. Sesungguhnya Dia adalah janji yang ditepati Tapi mengapa kau tak pernah peduli Dan engkau lebih memilih dunia yang hina ini… Semoga desingan peluru di medan jihad mengantarkan kematianku… Atau saat Sujud sholat aku menghadap Rabbku… Atau saat Hari Jum’at sebagai hari terakhirku… Atau saat amalan terbaikku, malaikat melepas dengan lembut jasadku… Amin

Ahlak atau Sikap



Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.
Disebuah Desa yang sangat terpencil yang berkecematan Larompong, seorang perantau yang masih berdarah Bugis Makassar melahirkn seorang anak yang 5 ditengah